Catatan Kaki Menjelang HUT GPM Ke-76


Dear all blessed people,

Hari ini Kamis, 1 September 2011, 5 hari menjelang HUT Gereja Protestan Maluku (GPM) ke-76 ada sedikit pikir yang mau dibagikan. Hari ini seperti minggu-minggu sebelumnya, saya dan Sekretaris Majelis Jemaat GPM Bethel (Oom Glenn Corputty) berdiskusi tentang materi yang akan disajikan dalam leaflet mingguan Jemaat GPM Bethel. Dan terkait dengan hari ulang tahun GPM, wajarlah jika kami kemudian berpikir untuk menyuguhkan sejarah lahirnya GPM.

Dari salah satu sumber saya mendapat informasi bahwa sulit untuk menemukan cerita sejarah GPM yang tertulis. Kalau secara lisan, bisa. Saya kemudian mencoba membuka link http://gpm-online.org/ yang merupakan situs resmi GPM, di situ saya tidak menemukan tulisan tentang sejarah GPM. Saya mencoba menggunakan mesin pencari Google dan membuka salah satu link di situ, yakni, http://www.sabda.org/sejarah/artikel/gereja_protestan_di_maluku.htm. Di situs tersebut ada potongan cerita yang saya ambil yakni pada tahun 1815 Joseph Kam mendarat di Ambon dan mulai bekerja di sana. Umurnya pada saat itu sudah 45 tahun. Pekerjaan Kam di Maluku dilakukan dalam periode 1815 - 1833. Pada tahun 1815-1816 Kam mengadakan turne ke jemaat-jemaat tersebut dan di mana-mana ia memberitakan Firman, menegakkan disiplin gereja dan di sekolah, ditinjaunya juga. Dalam tulisan pada situs tersebut, disebutkan pengganti Kam adalah Roskott (1835-1873).

Ketika saya membuka link berikutnya dari hasil pencarian pada Google, yakni link http://profilgereja.wordpress.com/2010/05/11/gereja-protestan-maluku/, ada satu penyajian sejarah GPM dalam bentuk kronological yang lebih mudah dicerna. Berikut ini saya mengutip sebagian dari kronologis yang ada :

1622
Majelis Jemaat Indische Kerk dibentuk pula di Banda, yang berdampak, aktifitas penginjilan si wilayah Maluku pun mulai kian marak dan intens dilakukan, khususnya melalui peran Pendeta Hulsebos, yang telah berupaya membuat pelayanan ke Ambon, namun kapalnya tenggelam di teluk Ambon, beliaupun meninggal, dan misinya dilanjutkan oleh Pendeta Rosskot (yang selanjutnya pula berperan dalam menyelenggarakan Pendidikan Teologi pertama di Ambon, Maluku maupun Indonesia).
1799
Setelah VOC dibubarkan, maka ada sejumlah jemaat di Indonesia yang terlantar, termasuk beberapa jemaat di Ambon.
1821
NZG (Nederlands Zending Genootschap) mengutus Josep Kam ke Maluku.
1871
Josep Kam mendata jemaat-jemaat di Ambon.

Sumber saya lainnya, yaitu Sejarah Singkat GPM pada situs PGI http://pgi.or.id/page/37840/15-gpm.html, benar-benar singkat sehingga secara tidak langsung menutup peluang terjadinya inkonsistensi kronologis dengan sumber-sumber yang lain.

Jika kita membandingkan rentetan pada link http://www.sabda.org/sejarah/artikel/gereja_protestan_di_maluku.htm dengan kronologis pada http://profilgereja.wordpress.com/2010/05/11/gereja-protestan-maluku/ ada ketidaksesuaian waktu kedatangan Joseph Kam. Link yang pertama menyebutkan Kam mendarat di Ambon pada tahun 1815 dan pengganti Kam adalah Roskott. Sedangkan pada link yang kedua secara implisit diterangkan bahwa pelayanan Roskott sudah ada (1622-an) sebelum pelayanan Kam, sedangkan Kam sendiri baru diutus (mendarat juga kah?) ke Maluku tahun 1821. Ataukah ada 2 pribadi bernama Roskott yang dibahas di sini?

Tujuan tulisan ini bukan mau mengedepankan perbedaan catatan sejarah, apalagi menyatakan sumber yang satu benar dan sumber yang lain kurang benar. Adanya inkonsistensi merupakan bukti bahwa sepandai-pandainya manusia, kita memiliki keterbatasan. Tujuan saya menulis ini adalah untuk membuka ruang diskusi bagi kita semua, dengan menggunakan sumber yang akurat dan terpercaya, tentang sejarah lahirnya GPM. Harapan saya adalah pada waktu-waktu mendatang, siapapun dia yang berkepentingan dengan sejarah GPM bisa memperolehnya semudah kita mencari dan memperoleh sejarah-sejarah lainnya dan bahwa kita memiliki satu referensi yang komprehensif yang diketahui secara luas oleh warga GPM.

DIRGAHAYU GPM KE-76. TUHAN YESUS KEPALA GEREJA MEMBERKATI KITA SLALU.. :)

Komentar