Kuala Lumpur - Hari 2

Kuala Lumpur, 25 Juni 2014

Rencananya sih bangun pagi untuk segera menikmati KL hari kedua, tapi kenyataannya bangun jam 9 euyyy... Akibat tidur jam 3-an subuh. Hah, contoh yang tidak baik untuk menikmati perjalanan wisata. Setelah mandi, bersiap-siap, dan sarapan roti panggang jatah di Sunshine Bedz, saya berencana untuk membeli nasi lemak yang ada di depan penginapan untuk bekal makan siang, tapi apa daya sudah habis nasi lemak-nya.

Perjalanan saya mulai dengan tujuan Dataran Merdeka. Lagi-lagi menggunakan bus Go KL dari halte Bukit Bintang, Blue Line. Oh iya, bus Go KL ini memiliki 4 rute yang dinamakan Blue Line, Green Line, Purple Line, dan Red Line. Petanya saya peroleh dari penginapan secara gratis. Dengan menggunakan bus Go KL blue line, saya harus exchange di May Bank Tower dan kemudian jalan lagi ke tempat yang dilewati rute Red Line. Red Line mentoknya di KL Sentral namun melewati Dataran Merdeka. Dalam perjalanan ke perhentian bus Go KL Red Line, saya menemukan medan selera (food court-red) yang juga menjual nasi lemak dengan harga 1,2RM. Emang kalo udah jodoh takkan lari kemana. Hehehe...

Saya menunggu lamaaaa banget, ga ada satupun Red Line yang lewat. Atas usul salah seorang yang saya tanyai, saya pun melangkahkan kaki menuju Dataran Merdeka yang katanya ga sampe 1 km. Lebih dari setengah perjalanan, eeee lewat bus-nya. Ga sopaaaaann....

Dataran Merdeka adalah tempat pertama kalinya bendera Inggris diturunkan dan bendera Malaysia dinaikkan pada tengah malam, 31 Agustus 1957. Di sinilah selalu diselenggarakan Merdeka Parade setiap tahunnya.



Dataran Merdeka (Merdeka Square)


Konon katanya tiang bendera yang ada di Dataran Merdeka ini, yang setinggi 95 meter, merupakan yang tertinggi di dunia. Di sinilah tempat bendera Malaysia untuk pertama kali dinaikkan. Dataran Merdeka dikelilingi oleh banyak tempat bersejarah yang patut dikunjungi hanya dengan berjalan kaki. Dimulai dari Katedral St. Mary yang dibangun tahun 1894.


Kemudian bangunan Sultan Abdul Samad yang dirancang oleh Arthur Charles Alfred Norman di tahun 1897 dan kini menjadi kantor Kementrian Informasi, Komunikaasi, dan Kebudayaan Malaysia.



Sultan Abdul Samad Building seen from KL City Gallery

Perpustakaan Kuala Lumpur

Kuala Lumpur City Gallery



Barang-barang yang dijual di KL City Gallery dibuat langsung di sini loh...

Museum Musik Nasional (dalam pengerjaan)
Museum Tekstil Negara
Museum Tekstil Negara (2)
Salah satu temuan di jalan raya

Kantor Keretapi Tanah Melayu Berhad (difoto dari dalam bus menuju KL Sentral)

Puaas kaan cuci mata di kawasan Dataran Merdeka? Sebenarnya saya kurang mendapat informasi bahwa semua bangunan tersebut berada berdekatan. Di pagi hari saya hanya sempat mengunjungi Dataran Merdeka, Sultan Abdul Samad Building, dan Katedral St. Mary. Pada sore hari ketika saya mengunjungi KL City Gallery dengan berjalan kaki dari Central Market, baru tahu yang itu di bagian lain dari Dataran Merdeka. Katroook banget daah...

Ketika berada di Dataran Merdeka saya sempat bertanya ke pak polisi yang ada, kalo ga salah namanya Pak Karim, tentang lokasi Taman Tasik Perdana. Katanya deket aja, cuman 1,3 km. Waktu wajah saya menunjukkan, "jaaauh banget...", bapake semi ngotot gitu mengatakan bahwa itu dekat dan saya harus ke sana. Akhirnya saya pun melangkahkan kaki ke arah yang ditunjukkan, dan ini dia....

Taman Tasik Perdana
Pak polisi itu memang bener, hanya sekitar 1,3 km perjalanannya. Tapiiii, itu baru nyampe papan namanya doang. Untuk ke taman-taman yang ada di dalam, ga ada kendaraan. Sepertinya untuk ke sini memang kudu dalam suatu rombongan tour kali yaaa... Penasaran udah sampe sejauh ini, saya bela-belain jalan kaki lagi sekitar 2 km hanya untuk menemukan Kuala Lumpur Bird Park, walau hanya mejeng doang di depannya (ane kejar setoran euyyy).

Kuala Lumpur Bird Park
Sampe di sini, kaki-kaki udah ga kuat... Udah ga bisa jalan.... Berasa jari-jari kaki jempol semua dan tungkai kaki betis semua (lebaaayy). Nekad aja udah nyetop kendaraan yang lewat. Ternyata kendaraan yang pertama kali lewat adalah truk. Saya lambaikan tangan, dan berhentilah itu truk. Saya pun berkata, "Pakcik, saye nak ke jalan besar. Bolehkeh saye menumpeng?" Auuuuk deh, bener ga tuh grammarnya. Pakcik-nya sempet ngliatin ane dengan cermat. Dikiranya ane punya niat jahat kali. Tapiii akhirnya dibolehin. Mungkin ada yang bertanya-tanya, nekad amat ikutan truk. Udah dikalkulasi kok segala kemungkinan. Deket-deket situ ada beberapa tempat mangkal yang ada polisinya. Malahan ada kantor polisi kayak polres gitu. So, ane berani-beraniin ajaaahh.. #kasian kaki# Tapi lumayan juga mengistirahatkan kaki untuk persiapan jalan lagi.

Santai menikmati nasi lemak di sini sambil memandang tupai berlompatan di pohon
Di sebrang jalan dari nama Taman Botani Perdana atau Taman Tasik Perdana, terletak Monumen Nasional Malaysia atau sering disebut The National Monument atau Tugu Negara.




Salah satu pintu masuk menuju The National Monument (lebih tepat pintu belakang kalii yaa?)

The National Monument (tampak belakang)

The National Monument
Dari National Monument, saya kembali ke sekitar kawasan Dataran Merdeka untuk lagi-lagi naik free bus Go KL. Tempat pejalan kakinya nyaman deh, ga bakal takut diserempet kendaraan. Mana rindang lagi, so ga berasa jauh jalannya. Emang cerdas!

Area pejalan kaki. Asyiiik kaaan?
Bus Go KL yang saya tumpangi ternyata nyampe di KL Sentral aja. Mau rehat kali sopirnya. Jadinya saya mejeng dulu di depan pintu masuk/keluar KL Sentral. Pintu inilah yang kemarin nyampe saya pikir saya salah jalan, ternyata bisa naik bus Go KL dari sini juga ke Bukit Bintang dan gratiissss...

Salah satu pintu keluar/masuk KL Sentral, difoto dari halte bus Go KL Red Line
Kali ini bus-nya luamaaa bangeeett.. Sampe terkantuk-kantuk saya nunggunya. Akhirnya saya memilih untuk naik LRT dari KL Sentral ke Pasar Seni. Nyampe di stasiun Pasar Seni, tinggal nyebrang aja dan lurus, nyampe deh..



Dalam Pasar Seni atau Central Market

Di Central Market ini saya cu-ma (cuci mata) doang. Secara emang ga merencanakan untuk belanja-belinji oleh-oleh dan sejenisnya (on budget backpacker euyyy). Dari Central Market ini aturan udah deket ke Chinatown atau Petaling Street. Akan tetapi rencananya saya ke situ malam, makanya saya melanjutkan ke Kuala Lumpur City Gallery yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari Central Market. Ketika nyampe ke KL City Gallery itulah saya baru nyadar letaknya di kawasan Dataran Merdeka.

Puas foto-foto di seputaran Dataran Merdeka (lagii), saya memutuskan untuk cuci mata dan foto-foto lagi sambil menumpangi bus Go KL Red Line setelah jalan kaki sampai ke Mesjid Jamek. Dari situ saya keliling-keliling sampai saya turun di exchange bus Go KL Purple Line dengan tujuan Petaling Street. Niatnya sih mau makan malam di Petaling Street.


Pemandangan di Jalan Petaling
Hawker food di Petaling Street
Saya makan malam di Petaling Street yang ternyata tidak seramai Jalan Alor. Tapi sudahlah, semuanya kan demi pengalamana. Di Petaling juga saya sempat singgah ke suatu minimarket untuk beli snack teman online tar malam dan cuci mata lagiii.. Di sini juga dijual permen berperisa pala kesukaan saya yang memang buatan Malaysia. Kalo di Ambon seingat saya harganya 11.000 per pak. Tapi di KL malah harganya 4RM. Kok bisa begitu yaa? Apa memang di toko ini harganya lebih mahal karena berada di tourist spot? Itu membuat saya hanya belanja seperlunya di sini. Padahal coklat-coklatnya lumayan bervariasi. Eh, tapi pertimbangan ke-praktis-an juga ding, yang membuat saya ga banyak belanja. Tar makin berat aja tuh red-black backpack-ku.

Dari Jalan Petaling, dengan menumpang bus Go KL Purple Line, saya ke KL Tower. Saya malah ga sempat siang ke sini (how come!).

KL Tower

Tapi rada sepi gitu, beda sama Petronas Twin Tower yang always rameee. Difoto juga ga jelas-jelas banget, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Bukit Bintang dan langsung ke Sunshine Bedz. Oh iya, waktu beroperasi bus Go KL itu sampai jam 11 malam. So, daripada nanti kudu naik taxi, dipas-pasin deh sama jadwal yang ada. Di depan penginapan, sempat ada pertunjukan kecil seperti gambar di bawah ini. Yang mau berfoto, silahkan membayar (saya ga ng-cek tarifnya). 


Ini persis depannya Sunshine Bedz looohhh..... (ngiklan nih yeee)
Overall, I was enjoyed Kuala Lumpur. Dalam salah satu perjalanan yang melewati kantor polisi saya pernah membaca slogan mereka, "Menjadikan Kuala Lumpur sebagai Bandar Teraman di Dunia". Mungkin kedengarannya berlebihan, tapi kurang lebihnya saya merasakan nyaman-nyaman aja jalan malam. Memang semuanya kembali ke kita juga. Jangan memakai perhiasan (berlebihan). Jangan menampakkan tampang bingung apalagi ketakutan, dll.

Sejauh ini, perjalanan ke Penang dan KL membuka mata saya. Jujur, selama ini rada-rada antipati gitu deh sama Malaysia. Benarlah peribahasa, "tak kenal maka tak sayang" (ini peribahasa Malaysia apa Indonesia yaaaa?). Terlepas dari semua itu, lagu Rasa Sayange itu lagu daerah Maluku loh! Hahahaha...


Perincian pengeluaran di Kuala Lumpur - Hari 2

Nasi lemak 1,2RM
Es kelapa muda 2RM
LRT dari KL Sentral ke Pasar Seni 1RM
Air mineral di Pasar Seni 0,5RM
Toilet 0,5RM
Makan malam di Petaling 6RM
Beli minuman dan snack di mini market di Petaling 3,8RM
Beli air mineral di kawasan Bukit Bintang 2,6RM

Komentar