Ada satu event besar yang akan diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) pada tahun 2016 ini, tepatnya pada tanggal 1-31 Mei 2016, yakni Sensus
Ekonomi 2016. Ini adalah momen sepuluh tahunan dimana jajaran BPS di seluruh
tanah air menggabungkan jurus dan kekuatan untuk melakukan pemotretan seluruh
unit usaha/perusahaan yang berada dalam batas-batas wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Informasi yang akan dipotret oleh petugas mencakup:
1.
nama usaha/perusahaan;
2.
alamat usaha/perusahaan;
3.
tahun mulai beroperasi;
4.
status badan usaha;
5.
kegiatan utama usaha/perusahaan;
6.
jaringan usaha/perusahaan;
7.
ketenagakerjaan;
8.
bulan kerja;
9.
pengeluaran usaha;
10.
penggunaan internet;
11.
sistem waralaba;
12.
nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha;
13.
biaya/pengeluaran usaha; dan
14.
kendala dan prospek usaha.
Pendataan akan dilakukan dengan
metode wawancara langsung terhadap rumah tangga usaha dan perusahaan di luar
lapangan usaha pertanian. Pada akhirnya, Sensus Ekonomi 2016 akan menghasilkan
data:
1.
jumlah usaha/perusahaan menurut wilayah,
lapangan usaha, dan skala usaha;
2.
jaringan usaha/perusahaan;
3.
jumlah tenaga kerja usaha/perusahaan;
4.
nilai produksi/penjualan/pendapatan;
5.
biaya/pengeluaran usaha/perusahaan; dan
6.
kendala dan prospek usaha/perusahaan.
Data-data tersebut akan disajikan sampai level kabupaten/kota
dan dapat diperoleh oleh siapa saja dengan cara datang langsung ke
kantor-kantor BPS terdekat atau via e-mail,
website, surat, dan bahkan melalui
hubungan telepon.
Harus kami akui, berdasarkan
pengalaman selama ini, tidak mudah untuk mendapatkan data yang akurat. Selain
kondisi geografis Maluku dengan banyak pulau dan transportasi yang belum
sepenuhnya memadai, salah satu kendala yang sangat mungkin kami temui dalam
pelaksanaan pendataan adalah ketidakpercayaan dan keragu-raguan responden untuk
memberikan data. Apalagi item-item yang ditanyakan mencakup nilai
produksi/penjualan/pendapatan usaha dan biaya/pengeluaran usaha. Meminjam
istilah dalam bahasa sehari-hari di Maluku, sangat mungkin para pelaku usaha
akan menjawab, “Itu katong pung tali poro
tu. Bagimana mo kastau akang? Kalo sampe orang laeng tau, skang katong bagimana
lai?”. Perlu kami tegaskan: Jangan
ragu untuk memberikan data apa adanya! Karena pada akhirnya kita dan anak-cucu
kita jugalah yang akan menggunakan data tersebut.
Petugas Sensus Ekonomi 2016 akan
menandatangani kontrak kerja yang salah satu item-nya mewajibkan mereka untuk
menjaga kerahasiaan data yang diberikan responden. Hal tersebut bukan hanya
berlaku dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016, akan tetapi sudah merupakan kode
etik BPS yang berlaku untuk semua pelaksanaan sensus dan survei. Apabila ada
pelanggaran yang terjadi, kami mengharapkan kerja sama masyarakat untuk
melaporkan dan selanjutnya akan kami tindaklanjuti.
Ada suatu pepatah yang umum di
kalangan komunitas yang mengerti pentingnya data, “Data memang mahal, tapi lebih mahal membangun tanpa data.” Semua tahapan
dalam prinsip manajemen planning,
organizing, actuating, and controlling (POAC) atau dalam dunia birokrasi
yang kita kenal sebagai rangkaian proses perencanaan, monitoring, dan evaluasi,
secara mutlak membutuhkan data. Semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sekolah
dasar sampai mahasiswa semua strata, pelaku usaha, dan juga aparatur sipil
negara membutuhkan data. Dan jika harus menampilkan buku tamu pada unit
Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS RI/Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai salah
satu akun media sosial, kami yakin akan ada banyak tanda like (baca: jempol) di situ dari mereka-mereka yang terbantu dengan
data yang BPS hasilkan.
Juga jangan lupa bahwa saat ini
kita telah memasuki era ASEAN Economic
Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Jika menghubungkan data yang akan
dihasilkan oleh Sensus Ekonomi 2016 dengan era persaingan yang kompetitif
tersebut, maka akan menambah satu lagi alasan mengapa kita harus berpartisipasi
menyukseskan Sensus Ekonomi 2016 dengan memberikan jawaban yang benar. Hasil
dari Sensus Ekonomi 2016 akan menjawab kebutuhan informasi untuk pengembangan
usaha dan peningkatan daya saing bangsa. Para pemangku kepentingan dan semua pelaku
usaha akan sangat terbantu olehnya untuk mengukur kemampuan dan memetakan
langkah-langkah strategis selanjutnya. Bayangkan, betapa luar biasanya multiplier effects yang akan diberikan.
Jadi, pastikan usaha/perusahaan Anda didata. Partisipasi basudara semua adalah
sumbangsih dan karya bagi bangsa. Sukseskan
Sensus Ekonomi 2016!
Dimuat di Harian Ambon Ekspres edisi 15 Maret 2016
Dimuat di Harian Ambon Ekspres edisi 15 Maret 2016
Komentar
Posting Komentar